Minggu, 15 Juli 2007

Nafsu dan Akal bag 1

NAFSU DAN AKAL BAGIAN 1
(Hendri)


Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, baik itu dari bentuk lahir ataupun batin, segala fasilitas di berikan oleh Allah kepada manusia dengan cuma-cuma tanpa di pungut biaya sepeserpun. Nafsu yang melekat pada diri manusia merupakan sebuah contoh yang kongrit dari fasilitas yang Allah berikan, baik itu nafsu mutmainah (baik) ataupun lawamah (lawamah). Nafsu mutmainah lebih berprioritas kepada perbuatan yang mengarahkan gerak hati manusia kepada kebaikan seperti Ibadah ataupun menjauhkan segala hal-hal yang batin, dan sebaliknya untuk nafsu lawamah. Nafsu lawamah berpotensi mengarahkan diri manusia kepada hal-hal yang batil, dari itu muncul sebuah pertanyaan, apakah nafsu lawamah itu bisa di hilangkan dari dalam diri manusia dan hanya ada nafsu mutmainah saja?. Ketika kita berbicara tentang bisa atau tidak nafsu lawamah di hilangkan, berarti kita juga berbicara tentang kedudukan nafsu bagi manusia. Allah tidaklah menjadikan segal sesuatu tanpa berfaidah, Nafsu yang melekat pada diri manusia menjadi sebuah penyeimbang dalam segala perbuatan, mengapa seperti itu?. Malaikat merupakan makhluk yang getol beribadah, siang malam berdzikir kepada Allah , tidak di sebut sebagai makhluk yang paling sempurna, salah satunya ialah mereka tidak di berikan sebuah fasilitas oleh Allah berupa akal dan Nafsu

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"(Al-Baqarah 31-33)

Segala pengetahuan yang di miliki oleh malaikat bersumber dari apa yang di ajarkan oleh Allah saja, tetapi berbeda dengan manusia, akal yang melekat pada diri masing-masing manusia mempunyai kekuatan untuk menggali segala sesuatu yang belum mereka tau, walaupun kadang mereka terjebak dalam lingkaran nafsu diri. Surat di atas juga melambangkan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai makluk pilihan, salah satunya yaitu Allah mengajarkan semua nama-nama benda kepada Adam, dan karna itu manusia berfikir untuk mengelola benda-benda tersebut agar menjadi bermanfaat.

Peringatan Bagi Orang beriman dan Berakal

Peringatan Bagi Orang beriman dan Berakal
(Hendri)

"Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu."(At-Thalaq-10)

Allah memperingati orang-orang yang beriman yang mempunyai akal tapi tidak tunduk kepada hukum-hukum Allah, Pengunaan akal tanpa ketundukan yang penuh dan iman yang kuat akan mengakibatkan kerusakan di bumi. Logika dan Nash dapat menjadi satu keserasian, hal itu bisa terjadi apabila pengunakaan akal di barengi dengan ketakwaan dan keimanan yang penuh kepada Allah dan tunduk terhadap hukum-hukumnya. Akal sering kali berbenturan dengan Wahyu, ia sering menegeluarkan bantahan-bantahan terhadap apa yang di katakana oleh Allah, seperti yang terjadi pada iblis ketika itu
"Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"(Al-Isra-61)
Al Quran merupakan kitab suci yang mengandung hikmah, bagi kebanyakan umat islam Kemukjizata Al Quran begitu terasa baik dalam kehidupan atau yang lainnya. Ayat-ayat Al Quran bukan hanya menerangan tentang hukum, tatanan hidup, kebudayaan, ibadah tapi juga berbicara tentang keilmuan, Al Quran turun jauh sebelum sains dan teknologi di temukan oleh manusia.
Antara Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad dan perjalanan Niel Amstrong dengan Apollo XI membawa realitas dan referensi yang sama yaitu dari Al quran tapi membawa nilai yang berbeda. Di saat perjalanan Isra mi'raj Nabi hal itu satu di anggap sebagai kedustaan belaka oleh kaum kafir. Perjalanan Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan di lanjutkan perjalanan hingga kepada Allah untuk mendapatkan sebuah kewajiban dari Allah yang berupa Shalat bisa di katakana sutu kejadian yang sangat sulit di terima oleh nalar. Logika waktu yang berbicara pada waktu itu mengatakan berbeda dengan realitas perjalannan Isra Mi’raj Rasullah.
Di saat itu nilai keimanan dan kepatuhan kepada rosul menjadi satu keharusan yang sangat menonjol tanap harus membantah , dan ini juga salah satu upaya Allah untuk melihat sebesar apakah keimanan mereka kepada Allah dan Rasullnya. Bagi kebanyakan kaum kafir hal itu sangat bertolak belakang dengan akal dan kemampuan untuk berlogika, hingga ada di antara mereka yang menganggap hal itu adalah mimpi Rasullah. Padahal kemampuan Allah itu lebih tinggi dan hebat dari pada kemampuan berfikir manusia, hal ini jelas terlihat dari rentan waktu perjalanan isra Mi'raj, nilai waktu pada saat itu memang bertolak belakang dengan realitas waktu yang di tempuh kebanyakan orang, tapi Allah memilih dan menghendaki Rosull untuk itu, Dalam firmanya:
Surat Al Isra-1 Allah mengatakan bahwa "Memperjalankan") bukan dengan kalimat " berjalan", jadi ayat ini melambangkan bahwa Allah memilih dan menghendaki rosullah sebagai alat yang di perjalankan dalam Isra Mi'raj, Logikanya seperti seorang anak kecil memainkan mobil-mobilan, di saat itu sifat mobil adalah benda mati yang tidak bisa bergerak apabila tidak di gerakan, lalu bergeraklah mobil itu oleh seorang anak kecil yang memainkanya.

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.(Al Baqarah-117)
Kehendak Allah pun pernah di berikan kepada Siti Maryam, seorang wanita tanpa di setubuhi oleh laki-laki dapat mengandung dan mempunyai seorang anak yaitu Nabi Isa a.s, hal ini tertera di Al Quran surat Al Imron ayat 47

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
Dan kejadian itupun sangat bertolak belakang dengan logika manusia. Lain lagi dengan perjalanan Niel Amstrong ke bulan, mereka para ilmuan dapat melakukan hal itu dengan mengunakan alat, yang di dapat karna pengunaan akal yang maksimal. Tapi apakah akal manusia mendahului ketetapan Allah sehingga kebenaran wahyu seakan di tinggalkan, padahal Allah telah berfirman
"Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan".(Ar-Rahman-33)
Alangkah jelasnya Al Quran mengatakan tentang hal itu, Allah membuka dan memperlihatkan sesuatu yang sebelumnya akal tak sangup menembus, supaya manusia dapat mengambil suatu pelajaran bagi orang-orang yang berakal agar mereka berima dan bertakwa kepada Allah bukan Untuk menyombongkan diri .
Di antara watak manusia ialah menentang Allah dan mendustakan rosul dan ayat-ayat-Nya serta tertipu oleh kesenangan yang mereka dapati seperti penemuan ilmiah pada saat ini hingga mereka menganggap hanya akal sumber segalanya.

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.(Al-'Anaam-44).
(HL)

Minggu Hari Yang Diam


Minggu Hari Yang Diam
(Giri)

Kesendirian. Kata itulah yang saat ini menyelimuti perasaan di hati. Banyak orang yang tidak menginginkan satu kata itu hadir dalam kehidupannya. Tapi tidak bagi sebagiannya lagi. Karena kesendirian akan menimbulkan kesepian. Dan kesepian pasti kan melahirkan berbagai macam lagi kosakata-kosakata yang mengerikan. Seperti halnya Nabi Adam ketika berada dalam kesendiriannya. Sepi hidup seorang diri walaupun berada di surga. Maka seketika ia berdoa memohon kepada Sang kuasa agar mengirimnya seseorang guna menemani kehidupannya. Ternyata seindah bagaimana pun surga ketika itu, tetap saja menjadi tempat yang sangat mengerikan bagi seorang manusia jika tiada yang menemani.

Itulah fitrah manusia yang telah diciptakan Allah dengan rasa ketidak mauannya berada dalam kesepian. Artinya manusia itu mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Lebih tepatnya lagi manusia mempunyai rasa untuk selalu bersama dalam menjalani kehidupannya.

Allah yang bertindak sebagai tuhan kita, memang sangatlah bijaksana. Ia mengetahui bahwa Adam merasa kesepian. Tapi Ia tidak lantas mengirimnya seorang teman dari golongannya sendiri (laki-laki). Allah kemudian menciptakan Hawa yang terbuat dari diri Adam. Bisa dikatakan bahwa Hawa adalah bagian dari Adam. Itulah yang dikatakan belahan jiwa. Maka sungguh tidak mengherankan jika pada jaman ini banyak lelaki mempertaruhkan hidupnya hanya demi wanita. Karena memang para wanitalah yang menjadi jiwanya yang pernah hilang. Belahan hatinya yang sempat berada bukan di dalam jiwanya. Mereka akan terus mencari dan terus akan mencari sampai mendapatkannya. Itulah naluri sang lelaki.

Tapi sebenarnya ada satu kata lagi yang mendasari prilaku itu semua. Cinta. Ya itulah dia. Cintalah yang menjadi penggerak manusia untuk melakukan segalanya. Cinta akan dirinya yang selalu sendiri, cinta kepada orang lain yang selama ini menghilang dalam jiwanya, dan satu lagi yaitu cinta kepada sang Pencipta.

Cintalah yang menggerakan kaum lelaki untuk mencari pasangan dalam hidupnya. Cinta pula yang bisa menghidupkan bumi ini menjadi begitu ramai dengan segala fenomenanya.

Tetapi cinta kadang kala menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Betapa banyak orang yang mati karenanya. Rela harga dirinya tercabik-cabik dengan cakaran tajam cinta semu. Cinta bisa membuat seseorang menjadi buta. Inilah yang dinamakan cinta yang didasari hawa nafsu yang liar. Cinta ini tak lebih dari cintanya para binatang yang hidup di kolong langit. Cinta yang didasari hawa nafsu membawa manusia ke dalam lembah kenistaan.

Lain halnya dengan cinta yang didasari oleh keimanan. Karena keimanan tanpa cinta akan menjadi sesuatu yang diam dan bergerak. Karena iman adalah air di sungai, cintalah arusnya. Karena iman adalah api, cintalah panasnya. Karena iman adalah es di kutub utara maupun selatan, sedangkan cintalah dinginnya. Ketika cinta merasuki keimanan seseorang, seketika ia bergerak dan bergeliar penuh gairah dan vitalitas dalam menjalani kehidupan.

Banyak orang menafsirkan cinta. Berjuta kisah tertoreh atas dasar cinta. Berjuta pena terus mengoreskan matanya karena cinta. Cinta bisa dikatakan sebagai produk basi di setiap masanya. Tapi semua generasi pasti akan terus meresakannya. Maka ketika itu, air mata takan pernah kering tuk menangisinya, berjuta kata takan habis membicarakannya, begitu pun darah yang takan pernah berhenti mengalir demi cinta. Begitulah sekelumit realitas mengenai si “barang basi yang takan pernah basi” ;cinta.

Dengan kekuatan cinta, manusia menjadi lebih berarti. Dengannya juga manusia bisa hidup dalam keterentraman. Duh, kata-kata seperti yang kehabisan ni… … … ini semua gara-gara si hendri yang terus bernyanyi dengan bahasa planet. Ditambah lagi setelah aku membaca novel tante anny yang berbicara mengenai seorang perempuan yang jatuh cinta kepada seorang laki-laki. Tapi anehnya, lelaki itu belum pernah dijumpainya dalam alam yang nyata. Ia hanya bisa menemuinya dalam alam maya; internet, telepon dan sms tentunya. Selama ini ia hanya berkomunikasi melalui kata-kata yang terangkai dalam keyboard di computer atau keypad di hpnya. He he.. … kata-kata memang bisa menjadi mantra sihir yang bisa mempengaruhi orang yang membacanya.

Selasa, 03 Juli 2007

Spasi


SPASI
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?Dapat ia mengerti jika tak ada spesi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?Dan saling menyayang bila ada ruang?Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ularlah tali itu.
Nafas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak di bagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak di pakai dua kali. Jiwa tidaklah di belah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatas namakan kasih sayang.
Mari berkelana dengan rapat tapi tak di bebat. Jangan saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan di giring. (Dee)

Sebuah inspirasi buat kita semua

Dua Sayap Yang Tertinggal

DUA SAYAP YANG TERTINGGAL
(hendri list)

Langit masih berselimut mendung yang hitam, namun hujan belum juga datang, hanya butiran-butiran kecil air yang jatuh di permadani alam dan gemuruh yang berderi di langit biru,
Di sampingku duduk seorang sahabat yang papa yang terjatuh dan patah serta tak tertahta, 1000 waktu ia coba untuk mengayun jejak langkahnya untuk menggapai cinta seorang gadis yang ia kasihi dan cintai, sejuta harapan terukir dalam pusara hatinya.
Ini adalah sebuah kisah 1000 waktu yang di lalaui sahabatku, sahabat yang terjatuh bukan karna cinta tapi karna ego yang di punya, ketika terompet telah bersuar dermaga hatinya mulai menanti jawaban, jawaban atas sebuah pertanyaan yang ia panjatkan kepada seorang kekasih yang ia pilih.
Siang dan malam sertakan waktu ia slalu saja memuja dan menyanjungnya,” wahai malam di mana aku dapat menemukan wajah ayu, wahai sabit yang melengkung menawan tunjukan di mana bisa ku temukan senyum manis”, seraya mereka menjawab,” kau kan temukan di tambatan hatimu ”.Hatinya kini merasa lebih tak tertahta lagi, dalam jiwanya piala kemenangan pasti termiliki.
Sekejap waktu berlalu begitu cepat bayangan sang kekasih masih slalu di sampingnya, kadang di waktu senggang ia menilik di balik kaca jendela dan melayangkan pandang kealam bebas, dia berharap tambatan hati melintas di depanya.
Di tempat belajar sering kali sang sahabat di sana, melihat wajah pujaanya 1000 kata seakan tlah tertahta di mulutnya ia coba untuk mendekat di samping tubuhnya dan ia mulai berkata.
Bagi waktu cinta memang hal yang tak bisa di uangkapkan satu jam serasa sewindu dan itulah yang di rasakan oleh sahabatku yang papa, rindu adalah hal yang indah bagi para pecinta tapi tuhan memang adil untuk hal ini, membentuk cinta bersamaan dengan rindunya layaknya gula yag melebur dengan air, meski tak senyawa namun dapat menyatu, bagi cinta ia tak memandang kedudukan, ia tak menyuka keindahan dia hanya cintai cinta karna itu adalah akhir tempat yang terindah.
Malam kini tampak tak bersahabat, namun ada keindahan di balik itu, kini sang pujaan dekat dengan pemujanya, menghadiri pesta sahabatnya, di atas meja telah tersuguh makanan dan minuman yang nikmat, anggur dan roti kering juga tersedia, kini cawan-cawan sudah saling berdentingan bak lonceng yang berderai, suara canda tawa pun menyelimuti ruangan itu , tak sadar waktu sudah tampak larut sang sahabat dengan mulut yang bergetar membisikan katanya kepada sang pujaan “wahai kau gadis izinkan aku untuk mengajakmu pergi walau sejenak, karna ada kata yang ingin ku beri untukmu”.Dengan kuda hitam pekat mereka pergi menyusuri malam, sang sahabat menghentikan laju kuda dan bergegas turun dari pundaknya di sertai dengan menyuguhkan tanganya kepada sang pujaan, dengan bahasa tubuhnya ia mengisyaratkan.
“Waktu memang melaju, namun cinta malah lebih mangikatku untuk itu, di hati ada mimpi yang belum kusempurnakan, mimpi tuk memilikimu, Wahai kau gadis maukah kau sempurnakan mimpiku?” Lalu sang pujaan meminta untuk menanti jawabannya lusa.

Mentari tlah jauh memucuk ke angkasa, kini sang sahabat telah menunggu jawaban atas pertanyaanya yang dia tuju kepada sang pujaan. Tampaknya bila pandaangan kita melihat keadaan saat ini pastilah piala kemenangan yang akan di dapati oleh sahabatku.
Kini tlah tampak sang tambatan hati, ia bergegas menghampiri sang pengemis kata dan mulailah ia menjawab pertanyaan waktu itu. Bagai hujan di waktu terik, hatinya terasa tercabik binatang buas yang bergigi beringas,” alam fikirannya tak mengerti sesaat setelah mendengar jawaban itu, baginya jawaban itu akan menjadi kewajaran apa bila sang tambatan hati tak bisa sempurnakan mimpinya tuk saat ini, tapi mengapa dengan cinta, hatinya ternyata mengagumi temanku, teman yang tak ku sangka bisa lulukan hatimu.
Saat in jiwa sahabatku terbebani oelh beban yang tak terkira beratnya. Tatkala itu ia berada di taman belajar, pandangan matanya jatuh ke wajah sang teman, hatinya saat melaburkan dua rasa yang berbeda, mukanya merah memarah, dua bentuk giginya saling di adukan dan alam fikiranya mulai membias namun terhimpit. Kini waktu mulai menggandeng mentari mengembalikan ia ke peraduanya, sahabatku dengan telanjang dada dan kaki yang tak beralas melancong melintasi taman-taman yang indah di kota tua, tubuh kurusnya tak merasa hawa yang dingin telapak kakinya pun tak merasa sakit meski kerikil-kerilil tajam berditi tegak di bawah telapak kakinya, sambil ia berjalan, mulutnya tak henti-hentinya berkata:

“ Wahai tuhan, kau kini ada di mana. Hambamu kini telah terjatuh di samudra cinta hinga tengelam di dalamnya.
Kekasihku jauh dari hidupku, Jauh….jauh sekali, namun begitu dekat di hati ini hingga tak butuh jarak untuk itu.
Temanku membisik dalam jerami malam, kekasihku mendengar dalam isakan, mereka mengenal dan memandang hingga cinta menjadi hinggapan.
Tambatan hatiku jauh oleh temanku, tapi bukan oleh temanku ia jauh dan bukan pula karna cinta.”

Sahabatku kini berhenti berjalan dan bicara, pandangan matanya ia layangkan jauh ke atas langit yang tampak mendung, ia sejenak tegap berdiri dan diam, bibirnya kini mulai bergetar tampaknya ada puluhan kata yang akan ia kasidahkan, tak lama kemudian ia berucap kembali:
“Hai.. kau langit yang terhamparluas, usah kau tersenyum menertawaiku, karna ini adalah garis hidupku yang tuhan telah titikan padaku, ini bukan mauku, tapi aku meski mengindahkanya dan itupun butuh waktu yang lama.
Wahai cinta yang bersemayam di singgasana izinkan aku untuk menjadi kekasihmu, kekasih yang kau kasihi, kalau tidakpun biarlah aku dapat belajar mencintai cinta. ”

Mukadimah

MUKADIMAH
(hendri list)

Ada masanya manusia tak mau berkata, ada pula masanya manusia tertawa terbahak-bahak, hingga ia mengeluarkan percikan air mata. Senyum seringkali menjadi obat penenang hati, kadang pula menjadi tempat bersembunyi rasa kesal yang datang.
Ada masanya manusia berhadapan dengan hiruk pikuk dunia fana, ada masanya manusia itu beranjak pergi dari situ, malam berdendang dengan bahasanya, kelam terpaut sepi hitam namun bercahaya, tuhan menggengam keadaan itu, ia memutar balikan keadaaan dalam kehendaknya.
Wanita dan lelaki menautkan hati di rahim bumi yang belum mereka ketahui, hingga waktu enggan berkata-kata, ia hanya berjalan dalam tuntunan rasa. Wanita dan lelaki berjalan menyusuri kebun anggur sambil bercumbu merayu, indah, mereka terbuai dalam samudra yang fana, dalam hati manusia telah di adakan rasa yang begitu luar biasa, cinta, benci, senang, sedih dan ribuan rasa yang di rasakan manusia. Selendang sutra tlah menutupi hati para pecinta, bercinta dalam ruang mereka, bukan kata lagi yang mereka utarakan tapi perasaan yang mereka mainkan, waktu jadi saksi saat itu.
Alam ini tlah menghamparkan ribuan keadaan. Ada tambatan hati yang ingin di mengerti oleh sang penambat, namun sang penambat sukar untuk mengerti apa yang di ingini sang tambatan. Di selang waktu tambatan hati menari dan bermain-main dalam ruang yang sempit namun tak terbatas, kadang wajahnya menumbuhkan esensi yang indah, ucapanya menuntun segala peraduan menjadi keindahan. Wanita ingin di mengerti, sedang lelaki?.
Diam bukan hayalan, perkataan bukan hanya ucapan, ada makna di balik itu semua, hati sang lelaki saat ini masih mencari penuntun hidup, ia tak malu belajar pada wanita, karna ia juga pernah belajar pada orang yang bodoh. Ada sang tambatan hati yang ia banggakan untuk itu, namun sang tambatan hati tlah mabuk dan tenggelam di dunianya, sang lelaki kadang kala diam kadang pula berkata pada sang tambatan “padamkan api itu sebelum api itu membakar seluruh kapas ini”.
Lihat matahari itu, kini ia tlah memucuk sebentar lagi ia akan pulang kebelahan jagad raya yang lainya.
]
“Wahai Tuhan tegakkanlah tubuhku dan adakanlah sayap untukku agar aku dapat mengepakanya dan terbang jauh menjemputnya di sana, akan ku papah dirinya di bahuku lalu terbang tinggi ke angkasa, kan ku bimbing ia untuk memelukku erat-erat agar tak terjatuh dan jauh.
]
Bulan kini meredup menutupi dirinya dengan awan hitam saat melihat itu, keadaan langit menjadi gelap, namun aku dapat jelas melihat raut muka sang kekasih lewat cahanya matanya”.
]
Wahai Tuhan tunjukan jalan agar aku dapat memasuki ruang hatinya, agar aku dapat mengetahui apa yang ia rasakan saat ini dan kelak nanti dan agar aku mengetahiu kebenaran tentang hal hang masih aku pertanyakan.
]
Sepenggalan kata benyak ku alunkan
Lewat perantara mulutku dan tulisanku
Ada kesadaran yang terbatas di situ
Aku bukan Qays yang mendamba laila dengan seperti itu
karna aku belum mampu..
]
Bukan penulis yang bodoh
belajar menilik dirinya lewat perantara sang kekasihnya.
]
Beberapa perempuan menyebutku si angkuh
itu bukan jubah yang kusuka wahai kekasih
jika angkuh itu tak baik di mata mu tentu akan lebih tidak baik di mata saudaraku
katakan tak usah malu, apa yang sebaiknya ku lakukan?.
]
Ada keadaan yang masih kunanti, keajaiban tuhan yang ku tunggu. Kuringankan langkah kakiku saat berdekatan dengan sang tambatan hati, ku pelankan ucapanku saat itu lirih semakin lirih dan tak lama kemudian hilang terbekap dalam ruang itu. Diam bukan berarti tak berkata, bersuara bukan berarti tak memuja.
]
Kalbuku tlah ku suguhkan agar menjadi penawar hatinya
cinta masuk kehati ini tanpa kami undang
ia masuk seperti penyamun yang mahir
tak tampak namun terasa.
]
Di raut wajahmu ada hal yang kau sembunyikan hingga senyum itu enggan kau tunjukan. Cinta berkata padaku lewat perantara matamu Ia bagai ilham langit yang menerobos dan bersemayam di hatiku, Ia duduk dan menunggu hingga aku mengerti apa yang ia utarakan, namun bukan aku menjadi mengerti malah alam fikiranku samakin tak mengerti.
Sore itu sang tambatan hati mengeluhkan rasa sakit yang ia derita, jika saja aku seorang tabib tentu aku akan obati sang tambatan hati itu dengan penawarnya.
]
Mukadimah hati dalam kasidah cinta membuat manusia menari dan bernyayi dalam taman sang nabi, mabuk karna anggur yang tlah tertuangkan di cawan yang di sajikan para sang pecinta, tertidur di permadani yang terhampar luas di bawah singgasananya. Cinta berawal di alam lahut cinta barakhir pula di alam lahut.